Puisiadalah suatu bentuk dalam karya sastra yang berasal dari hasil suatu perasaan yang di ungkapankan oleh penyair dengan bahasa yang menggunakan irama, rima, matra, bait dan penyusunan lirik yang berisi makna.Di dalam puisi juga berisi suatu ungkapan perasaan dan pikiran dari penyair yang menggunakan imajinasinya. Kemudian ia berkonsentrasi untuk menyusun puisi dengan kekuatan bahasa, bai Ibuku wanita yang paling teguh dan sabar. Ibuku adalah pahlawan dalam hidupku, namanya Syarifah, anak kedua dari tiga bersaudara, kelahiran 19 September 1977. Mempunyai impian agar anaknya hidup bahagia dan sukses dimasa yang akan datang. Ibuku adalah pahlawanku, bukan saja karean ia membesarkanku dan melahirkanku, melainkan ia telah memberiku segala ispirasi,baik itu suka dan duka, sedih dan Contohpuisi-puisi di bawah ini dapat kamu jadikan sumber inspirasi ketika hendak menuliskan puisi tentang pahlawan. Kamu pun bisa membagikan karya puisimu ke media sosial. Berikut ini kumpulan contoh puisi tentang pahlawan, menebalkan rasa patriotisme dan nasionalisme, dikutip dari laman Perintahdasar dan Kozio, Sabtu (6/11/2021). Puisilucu pendek, puisi pendek satu bait, puisi pendek sedih dan masih banyak jenis lagi pada kumpulan puisi ini. Apakah sama halnya dengan cerita puisi ibu dan puisi pahlawanku tentang guru. Puisi untuk ibu guru yang paling bagus dan keren sekalin. Kumpulan Puisi Tentang Hari Jumat Agung 1: 21+ kumpulan contoh puisi pendek paling lengkap DaftarIsi Artikel [ hide] 1 Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati. 1.1 Puisi Ibu Sedih - MATA AIR CINTA. 1.2 Puisi Ibu Sedih - BOCAH NAKAL. 1.3 Puisi Ibu - Tangisan Air Mata Bunda. 1.4 Puisi Ibu Sedih - PUISI PULANGLAH IBU. 1.5 Puisi Ibu Sedih - MAAFKAN AKU, IBU. 1.6 Puisi Ibu Sedih - UNTUK IBU. CerpenGuruku Pahlawanku. Dok. masih ingat kisah penuh emosi di kala itu. Saat di mana aku masih pertama kali mengenakan baju putih merah, berdasi dan bertopi dengan lambang Tut Wuri Handayani. Katanya, aku diminta wajib bersepatu hitam tanpa ada sedikit pun putih. . 23 Views Cari Ramban Home Detail Result Ibu, pahlawanku antologi cerpen perian ibu / penulis, pelajar penyadur SDN Dr. Sutomo V/327 Surabaya ; pengedit, Rita Erwiyah Cite This Tampung Tampung Jenis Bahan Monograf Judul Ibu, pahlawanku himpunan cerpen hari ibu / penulis, pelajar katib SDN Dr. Sutomo V/327 Surabaya ; editor, Rita Erwiyah Titel Asli Kop Seragam Pengarang Dimas Aryo Purbokusumo penulis - – Ibuku terkasihChelsea Rachel Lorensa penyalin - – Kasih ibu sejauh perianKautsar Razaaq Warisan penulis - – Kasihmu ibuNazwa Adelia Rahmawati penulis - – Kasih ibuYasmeen Az Zahra penulis - – Pengorbanan koteng ibuRachmad Rio Syaifuddin penulis - – Pertentangan ibuRenata Aurelia Islami Dara perekam - – Ibuku kebanggaankuRaditya Bayu penulis - – Ibu sang pahlawanLexieano Adhi Manggabarani penulis - – Ibuku yang cantikAlysia Naura Wardhani katib - – Cinta dan hidayah koteng ibuAnggita Rahma Melati penyalin - – Ibuku pahlawankuAuryn Melanie Cahya P penulis - – Cerpen ibuArini Kurnia Sari penulis - – Dialah juaranya, ibuChristian Gracio Naranoella Benu katib - – Mamaku pahlawankuClarissa Leona Yap Mally penulis - – Mamaku tersayangClaudines Lyna penulis - – Ibuku tercintaDefina Fairly Artanti penulis - – Ibu yang tangguhDinar penulis - – IbuDwi penulis - – Ibuku terkasihElizabeth penulis - – Ibu terkasihElza katib - – Kasih selalu seorang ibuImel Stephanie Putri A. penulis - – Ibuku tercintaIvanda Forhisa penyadur - – IbuJason Marlon Assa penulis - – Mama, sambut hidayah telah mengajakku ke makassarTelaumbanua, Jesica Marcelia penulis - – Maafkan aku mamaJoshua penulis - – Untuk mamaMuhammad Abiyyu dabir - – Perjuangan seorang ibuNabilla Maulidya Difa Putri penyadur - – Ibuku, surgakuNadya Prawita Esensi perekam - – Lovely momNayla Chairunnisa Prasetyo carik - – Hadiah nan tak tergantikanNikita Upik Winarno penyadur - – Bakal ibuNilam Putri Aviolish penulis - – Pahlawan hidupkuNunky Herawati penulis - – Cerpen akan halnya ibuOmar Rasyiid Muhammad penulis - – My angel told meOrlin Desvania P katib - – Kasih ibu takkan tergantikanRaffel Arya Caesar Pratama penulis - – Ceritaku mengenai ibuRayyen penulis - – Ibu tercintaRico penulis - – MamikuRizkita Ratih R penyadur - – IbuSsabrina Mahatma Dewi penulis - – Ibuku malaikatkuSahrul Nugraha Gusti penulis - – IbuSalma Zakiyyah penulis - – Mamaku penolongkuSalsabilla Neyza katib - – Kegiatanku bersama ibuSaskya Angelina katib - – IbuSeptian Ramadhan notulis - – Aku selalu ibuShabira Nazwa penulis - – IbuShylom Greaciska penulis - – Malaikatku yang jompoSinuhun Albar Hamid penulis - – Pengorbanan ibuTiara Oktavia Sambuaga penulis - – Ibu yang terbaikZahir Bima Pramudya penulis - – IbuZhaskia Ramadhani penulis - – Kado bikin ibuRita Erwiyah editorSurabaya. Sekolah Dasar Negeri Dr. Sutomo V/327 Edisi Gemblengan Permulaan Desember 2022 Pernyataan Semarak Penerbitan Surabaya Caremedia Communication, 2022© 2022 pada penulis Deskripsi Fisik x, 188 jerambah ; 21 cm Varietas Isi teks Jenis Media tanpa perantara Jenis Wadah volume Permakluman Teknis ISBN 978-602-5683-52-7 ISSN ISMN Subjek Cerita pendek – Kumpulan Abstrak Ki akal ini berisi pusparagam cerita pendek karya siswa Sekolah Dasar Negeri dengan tema seputar kasih besar perut ibu dalam rangka memperingati perian ibu. Penulisan cerita pendek ini merupakan bagian dari usaha sekolah untuk menanamkan karakter baik kepada peserta jaga, dalam kejadian ini yaitu pelahap dan pemberian anak kepada ibu bapak khususnya ibu. Catatan Bahasa Indonesia Rencana Karya Cerita sumir Target Pembaca Publik Lokasi Akses Online Karya Terkait Garis terdepan / penyadur, Alysia Naila ; penyunting, Badriah Luzac’s oriental list and book review Panduan Instan CorelDraw X5 Panduan Instan Excel 2010 Panduan Instan Photoshop CS5 Windows 7 Ngoprek Habis-habisan Pakcik Gober Selfish / Janine Amos ; penerjemah, FL. Christi Wardani Luzac’s oriental list Pengantar kedjalan ekonomi perusahaan/ Mohammad Hatta Source Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ibu.... Apa yang kalian pikirkan saat mendengar kata ibu?. Ya, saat aku mendengar kata ibu, aku teringat dengan besarnya jasa ibu dalam hidupku, yang mempertaruhkan hidupnya saat melahirkan aku. Banyak kenangan yang telah aku lewati bersama ibu. Begitu besarnya jasa ibu, membuat aku tidak ingin melukai hatinya. Tidak ingin, membuat beliau menangis karena pertanyaan yang selama ini belum bisa terjawab oleh diriku mengenai apakah aku bisa membahagiakan ibu atau sudah bisa membalas jasa ibu? Mengingat pengorbanan ibu kepada anaknya, ingin rasanya membahagiakan ibu. Meskipun ibu mengatakan bahwa kebahagiaannya saat melihat anak-anaknya bahagia. Ya seperti inilah seorang ibu, selalu ingin anaknya bahagia. Ibuku adalah wanita paling tangguh dan paling sabar. Beliau adalah pahlawan dalam hidupku. Beliau bernama Katmini. Beliau anak kelima dari enam bersaudara. Beliau lahir di Ngawi. Beliau mempunyai cita-cita agar anak-anaknya dapat bahagia dan dapat sukses kedepannya. Makanan kesukaan beliau soto dan bakso. Minimum kesukaannya yaitu teh hangat maupun es teh. Beliau juga menyukai minuman jahe. Beliau menyukai warna hitam sama merah. Beliau mempunyai kegemaran memasak dan bercerita. Cerita ini dimulai saat ibuku masih kecil. Beliau belajar di sekolah negeri pada umumnya. Beliau mengenyam pendidikan pertama di TK Gedung Jambu. Beliau melanjutkan sekolah di SD, yang sekarang bernama SDN Jeblogan 2. Setelah lulus SD ibuku memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah. Setelah beberapa tahun, ibuku bekerja dan bertemu dengan ayahku. Beliau akhirnya memutuskan untuk menikah. Beliau dikaruniai anak pertama setelah dua tahun pernikahannya. Siapa kah anak pertamanya?.. Ya betul, akulah anak pertama dari ibuku. Aku lahir bulan Januari, karena berat badan bayi yang lahir cukup besar mengharuskan untuk ibuku dirujuk ke rumah sakit kota. Ya aku lahir di rumah sakit umum Ngawi. Setelah beberapa bulan aku lahir, aku harus kehilangan ayahku. Ya, tepatnya saat aku berusia empat bulan. Karena, ayahku sakit. Ibuku perempuan yang tangguh. Beliau bisa kuat dalam menghadapi cobaan yang menimpa dirinya. Beliau bisa meneruskan merawat diriku yang masih kecil. Hal ini yang membuatku tidak akan pernah lupa dengan perjuangan ibuku. Ibuku dapat menjalani kehidupan sehari-harinya dengan dari kecil aku sudah ditanamkan untuk menjadi anak yang mandiri. Apapun yang bisa dikerjakan sendiri sebisa mungkin untuk mengerjakan sendiri. Beliau memberikan wawasan agar bisa menjadi wanita yang mandiri. Hal tersebut beliau tanamkan, karena merujuk pada kisah kehidupan beliau yang harus ditinggal saat beliau bergantung pada ayahku. Ibuku selalu menanamkan jiwa bahwa apapun bisa dicapai, kalau kita berusaha bersungguh-sungguh dan disertai dengan doa yang ikhlas. Setelah beberapa tahun, ibu akhirnya menikah lagi. Ya.... Aku bahagia saat ibu bisa melanjutkan kehidupannya. Aku ikut senang, terlebih menikah dengan orang yang baik dan dapat menerimaku dengan ikhlas. Semuanya berjalan dengan baik. Yang membuat bersyukur salah satunya ada adik tersayang. Ya walaupun terkadang bertengkar. Tetapi menurutku itu hal yang wajar. Satu hal yang tidak pernah terlewatkanku yaitu selalu meminta doa sebelum memutuskan sesuatu yang penting. Tidak hanya itu, aku selalu minta pertimbangan beliau dalam sudut pandangnya. Bukan aku tidak bisa mengambil keputusan sendiri, tetapi lebih ingin melibatkan ibu dalam segala hal yang aku akan putuskan. Alasan lainnya karena ibu segalanya bagiku. Ibu juga menanamkan kepada anak-anaknya untuk saling tolong menolong dan menjaga persaudaraan. Tentunya, mengutamakan kepentingan keluarga diatas kepentingan pribadi. Dengan keluarga, khususnya ibu, aku terbuka dalam segala hal. Bisa menceritakan hal-hal atau kejadian yang yang telah terjadi. Selain itu ibuku juga seorang yang tegar dan kuat mengahadapi cobaan yang terjadi. Beliau yakin di dalam cobaan ini ada hikmah yang bisa diambil. 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya Cerita pendek tentang pahlawanKapitan Pattimura. Punya stempel asli Thomas Matulessy, beliau lahir di Negri Haria Pulau Saparua Maluku Selatan pada tanggal 8 Juni 1783. Menurut buku riwayat hidup Pattimura varian Pemerintah yang permulaan kali berpokok. M. Sapija menggambar “Pahlawan Kapitan Pattimura termasuk turunan bangsawan, yang berasal pecah Nusa Ina Serang” Ayahnya nan bernama Antonim Matulessy dan kakeknya bernama Kasimiliali Pattimura mattulessy Pattimura adalah pahlawan yang berjuang berjuang membandingbanding Belanda VOC. Dahulu Pattimura merupakan mantan Sersan pada tantara Inggris, namun tahun 1816 Inggris kalah oleh Belanda. Baca juga Cerita Album Pangeran Diponegoro Kembalinya kolonial Belanda pada tahun 1817 ditentang keras maka itu rakyat, karena sejauh 2 abad belanda memonopoli penggalasan dan punya kombinasi kemasyarakatan yang buruk. Rakyat Maluku berusaha melawan dengan pimpinan Pattimura. Maryarakat Saparua menobatkannya sehingga memiliki gelar Kapitan Pattimura. Pada copot 16 Mei 1817, suatu pertempuran yang asing biasa terjadi. kubu Duurstede berdampak direbut kembali, terjadwal semua tentara Belanda ditaklukan bersama Resident Johannes Rudolph van den Berg. Angkatan Belanda yang dikirim cak bagi merebut benteng Duurstede, berdampak ditaklukan pasukan Kapitan Pattimura. Alhasil selama tiga bulan benteng tersebut berhasil dikuasai pasukan Kapitan Pattimura, namun Belanda tidak mau menyerahkan sejenis itu saja. Baca kembali Kamil Puisi Hari Pahlawan Sumir Belanda nan bukan ingin kalah, kembali menyerang dengan membawa pasukan dengan senjata modern, hasilnya pasukan Kapitan Pattimura berhasil dikalahkan dan mundur. Kapitan Pattimura ditangkap kembali oleh barisan Belanda di Siri Sori, beberapa temannya dia dibawa ke Ambon. Sesampainya di sana engkau terus dibujuk moga bersedia bekerjasama, namun cinta ditolaknya. Kesudahannya Kapitan Pattimura mendapatkan siksa gantung. Belanda yang masih mau memaksanya cak bagi bekerjasama, masih berusaha satu perian sebelum hukuman gantung, tetapi masih saja ditolaknya, beliau menunjukkan sebuah contoh pertarungan sejati. Di depan benteng Victoria Ambon copot 16 Desember 1817, eksekusi terhadap Kapitan Pattimura pun dilakukan. Sebagai kerangka penghitmatan, setiap sungkap 15 Mei di Kota Ambon diadakan program memperingati resistansi Pattimura. Masyarakat Ambon akan jebluk kejalan menari Cakalele, sambil membawa Parang salawaku yang juga menjadi senjata andalan Pattimura. Kapitan Pattimura gugur sebagai pahlawan nasional dari perjuangannya dia Meninggalkan pesan tersirat kepada waris bangsa ini sebaiknya sekali-barangkali Jangan pernah cak memindahtangankan kegadisan diri keluarga terutama bangsa dan negara ini. Baca juga Pusparagam nama-nama Pahlawan Kebangsaan Acuan Tembang tentang Sumpah Pemuda Ok, syukur mutakadim membaca kisahan pendek mengenai pahlawan. IBUKU PAHLAWANKU administrator 24 Jan 2019, 102711 WIB Artikel Dibaca20205 kali Aku ingin sedikit menceritakan tentang ibuku. Tentu kalian pasti punya ibu yang luar biasa. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana hidupku tanpa ibu. Bagiku ibu mempunyai peranan penting dalam hidupku karena hidup aku sangat bergantung padanya. Contohnya ketika kegiatan sekolahku sangan padat, dengan ikhlas ia mencucikan pakaian pakaian kotorku. Sebelum berangkat sekolah ia juga selalu menyiapkan bekalku dan juga sarapanku. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku bisa hidup tanpa adanya ibu di hidupku. Aku pasti akan kehilangan arah, tak tau apa yang harus ku lakukan. Kebiasaan burukku adalah ketika diberitahu atau di nasehati oleh ibuku, aku tidak pernah mendengarkannya bahkan suka melawan perintahnya. Tapi dengan sikapku yang seperti itu, buku masih tetap dengan sabar menasehatiku membimbingku. Terkadang aku sangat meras bersalah ketika membuat ibuku marah. Saya merasa apa yang aku lakukan itu sia sia, tak ada gunanya. Ibuku juga merupakan orang yang sangat mengertiku. Kapanpun aku bercerita tentang masalahku, ia selalu mendengarkanku dan memberikanku saran dan nasehat. Bagiku ibu adalah sosok ibu, kakak dan sahabat yang asik untukku. Aku pernah melihat ibuku menangis. Ingin sekali menanyakan apa yang sebenarnya terjadi padanya. Namun aku takut itu justru membuatnya tambah bersedih. Saya berusaha untk tidak menyakiti hatinya namun terkadang aku masih membantah ucapannya. "Pahlawan masa kini menurut saya itu seseorang yang bisa berguna buat orang lain. Di titik itu, dia juga tidak memikirkan dirinya sendiri." Baiklah, dengan ungkapan saya di atas, mungkin siapa yang bisa saya katakan pahlawan masa kini di jaman pandemi seperti ini? Memang semuanya terasa semakin sulit dan berat. Banyak usaha gulung tikar, remaja dan anak-anak mulai kehilangan semangat belajar, bahkan berjuta mimpi-mimpi mulai tergerus. Ataupun pemerintah yang semakin menumpuk hutang piutangnya. Akan tetapi, sebelum mengatakan semuanya semakin sulit, cobalah lihat dahulu ke belakang. Siapa yang paling berusaha tanpa pamrih dan kata menyerah? Sebutlah dia pahlawan masa kini versimu. Mari kita ke topik awal, sebagai topik yang telah disedikan, yaitu Ceritakanlah Pahlawan Kekinian Versimu! Bagiku, siapa dia? Mamah, ibu, mami, bunda, atau sebutan lainnya. Aku menyebutnya Mamah. Seorang wanita tangguh yang berjuang demi masa depan kami, anaknya, sekaligus menjadi garda terdepan di masa pandemi. Bagiku, beliaulah pahlawan kekinianku. Mamah adalah Ibunda yang baik hati, tanpa pamrih berjuang demi kami anaknya. Belum lagi permasalahannya di Rumah Sakit selama masa pandemi yang semakin sulit ini. Ia tak kenal lelah untuk tetap mengajariku matematika, kalkulus, yang susahnya minta ampun. Bukan hanya itu, mamahku juga masih mengajariku menulis aksara Mandarin, mengajari abangku bermain basket, serta mengajari adekku membaca. Belum lagi pasiennya saat tengah malam selalu berdatangan. Namun, tetap dilayaninya sepenuh hati. Apa yang mengdedikasikanku untuk menjadikan mamah sebagai pahlawanku? Biar kurincikan, ini adalah 10 alasan mutlak yang membuatku menganggap mamah sebagai pahlawan masa kini. 1. Pahlawan di Masa Pandemi Ibuku merupakan seorang perawat di rumah sakit swasta. Jaraknya jauh dari kota. Ibu bertahan untuk bekerja di sana karena dedikasinya yang kuat untuk mengabdi di daerah tersebut. Sejujurnya, aku menganggap itu berat. Karena setiap pagi, ibu harus berangkat sendiri ke rumah sakit itu untuk melayani pasien yang sakit. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, pihak medis adalah pihak yang paling beresiko tertular. Namun, meskipun begitu beratnya, ibuku masih tetap mendedikasikan dirinya untuk bekerja di rumah sakit tersebut, tanpa kenal menyerah. 2. Seorang Pendidik Sosok ibu juga berperan dalam hal pendidikan untuk kami anak-anaknya. Beliau selalu menekankan kepada kami untuk ambisius dalam meraih cita-cita maupun mimpi. Walaupun beban pekerjaannya sudah cukup banyak, ia masih mampu mengajari kami baik dalam didikan rohani maupun akademis. Ibu juga selalu menguatkan kami ketika proses yang kami alami membuat kami menyerah. 3. Panutan Panutan, aku pernah membaca suatu teks. Teks tersebut mengatakan bahwa sikap anak ditentukan oleh sikap ibunya. Aku rasa itu benar. Ibuku, selalu berkata kepada kami, untuk selalu mengikuti sikap baik ibu. Membuang sikap buruk, meniru sikap baik. Hal ini telah menjadi kebiasaan kami anak-anaknya di rumah. Karena pada umumnya, seorang anak lebih menurut pada apa yang dilakukan oleh orang yang lebih tua darinya. Ibuku, menjadi panutanku untuk bersikap baik, mengabdi tanpa pamrih, serta mewujudkan yang terbaik demi orang-orang di sekitarku. 4. Sahabat Sahabat satu-satunya yang pernah kukenal dan tercatat paling baik ialah ibuku. Tanpa kenal lelah, ia memposisikan dirinya untuk nyaman berkomunikasi denganku, menjadikanku menganggap ibuku sebagai seorang ibu sekaligus sahabat yang paling baik bagiku. Selain itu, aku dan ibu punya frekuensi yang sama layaknya sahabat pada umumnya. Aku dan ibu punya selera musik yang sama. Ibuku juga punya selera fashion yang sama denganku. Bahkan gaya memilih makanan ibuku pun sama denganku. Itu menjadikan komunikasi kami tetap dekat walaupun ibuku sibuk bekerja. 5. Motivator Kali ini, tanpa kenal lelah pula. Ibu tetap mendukung dan memberikan kata semangat bagi kami sekeluarga. Matanya selalu jeli dalam memperhatikan perasaan kami, segera bertanya secara pribadi agar kami tak risih dan membantu kami keluar dari keterpurukan dalam setiap masalah sehingga ibuku, layak disebut sebagai motivator handal di keluarga. 6. Pelindung Ibu juga menyempatkan dirinya sebagai pelindung baik secara fisik maupun mental dan emosional anaknya. Ibuku juga segera tanggap jika anaknya dilukai oleh orang lain dan membatasi anak untuk tidak bergaul dengan orang- orang yang salah. Secara mental, ibuku selalu menguatkan mental kami anaknya. Aku masih mengingatnya, ketika dalam keterpurukan kala itu, ibu mendukungku bangkit lagi, menghentikanku mengakhiri hidup karena suatu masalah, serta membentuk mentalku menjadi lebih kuat. Padahal, seharusnya kutau ibuku juga punya banyak permasalahan, namun tak pernah menceritakan masalahnya kepada anak dan malah berjuang sendiri untuk menyelesaikannya. 7. Pengatur Waktu Ibuku adalah sosok yang sangat disiplin. Itu membuat anaknya teratur dan terencana. Jujur, aku sendiri saja suka kerepotan dalam mengatur waktu. Tapi dengan usaha ibuku, semuanya menjadi teratur dan terencana. 8. Pengatur Biaya Keluargaku bukanlah keluarga kaya, melainkan hanya keluarga yang pas-pasan saja. Namun begitu, kami tidak pernah berkekurangan. Itu semua karena Ibu. Ibu sangat ahli dan bijak dalam mengatur uang. Membuat skala prioritas dan menentukan yang mana yang harus didahulukan. Ini menjadikan keuangan keluarga selalu stabil. 9. Dokter Tak hanya merawat pasien sakit, ibu juga merawat kami saat sakit. Ia rela tak tidur, demi menjaga suhu badan kami stabil ketika demam. Ia memperhatikan gejala-gejala yang menunjukkan kami akan sakit dengan teliti, menanyakan bagaimana kondisi kesehatan saat ini, dan tanggap megobati kala kami terkena penyakit. 10. Penuntun Akan Tuhan Ibuku, selalu mengingatkan kepada keluargaku untuk selalu ingat akan Tuhan, untuk mau bersyukur saat sulit, untuk mau berdoa dan berkeyakinan teguh, bahwa Tuhanlah cara awal dan akhir yang akan membantu beban-beban kita. Ibuku, tanpa kenal lelah selalu membimbing keluarganya untuk selalu berada di jalan Tuhan. Sepuluh alasan itulah yang mendedikasikanku menganggap ibuku sebagai pahlawan masa kini ku. Aku yakin, semua ibu adalah sama. Setiap ibu memiliki kasih sayang, hanya takarannyalah yang berbeda. "Ibuku adalah pahlawanku, bukan saja karena ia telah melahirkan dan membesarkanku. Lebih dari itu, ia adalah manusia pertama yang memberi segala inspirasi. Suka-duka, sedih-gembira, tangis dan tawa, segala senang dan derita. Darah, gairah, keringat, semangat, cinta dan air mata –adalah sebongkah mutiara hidup dengan segala pemaknaan, kecemasan dan pengharapan– ditumpahkannya dengan penuh kerelaan dan kasih sayang. Sepanjang perjalanan hidupku, tentu begitu banyak atau bahkan terlalu banyak pengorbanan dan pemberian yang telah dicurahkan ibuku untukku hingga aku tidak akan sanggup menghitungnya. Kalau pun aku harus mengingat dan menyebut pengorbanan dan pemberian itu satu per satu, aku yakin, apa yang kuingat dan apa yang kusebut pasti jauh lebih sedikit dari daftar pengorbanan dan pemberian ibuku yang tidak dapat kuingat dan tidak dapat kusebutkan." Ibu, walaupun ini bukan hari Ibu, aku ingin mengatakan bahwa Ibu selalu menjadi sosok paling berjasa dan berkesan dalam hidupku di tiap detikku. Tak mengenal letihmu, terima kasih Ibu. Karenamu, pas kurasakan kemerdekaan ini. Selamat hari Kemerdekaan Republik Indonesia, marilah melanjutkan karya pahlawan dengan menjaga dan mengembangkan nama baik Indonesia, jadilah rakyat yang berbudi luhur serta merdeka. Semoga rahmat Tuhan menyerta selalu. Salam Hangat, Chyntia Marsittauli Sirait.

cerita pendek tentang ibuku pahlawanku