Datadi Polda Lampung menunjukkan, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Utara dan Kota Bandarlampung merupakan tiga daerah paling rawanbegal. Sedangkan, menurut Direktur Kriminal Umum Polda Lampung, Kombes Pol Purwo Cahyoko, mengatakan untuk di wilayah Kabupaten Lampung Timur yang paling rawan begal yakni di daerah Jabung dan melinting. AksinyaViral di Medsos, Begal Asal Jabung Lampung Ditembak Mati Published 4 tahun ago on April 7, 2018 By Ruslan Fikri Berdasarkan video yang beredar hingga viral di media sosial (Medsos) dan pengintaian selama tiga hari, Tim 2 Resmob Subdit Jatanras Polda Lampung mengetahui persembunyian tersangka begal asal Jabung, Lampung Timur. WAYKANAN -Massa nekat menghakimi dua orang begal sepeda motor, bahkan satu diantaranya tewas di lokasi kejadian. (Baca juga: 2 Begal Sadis yang Bacok Korbannya di Tangerang Ditangkap! Kejadian tersebut menjadi viral, setelah video dua begal yang dikeroyok massa diunggah di media sosial. Lokasi kejadian dua pelaku begal yang dihakimi massa berada di Jalan Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung. BeritaBegal Di Lampung - Petugas kepolisian mengawal para pemudik yang baru keluar Pelabuhan Bakauheni, Lampung, saat melewati jalan rawan begal. Tertangkapbasah begal oleh warga metro tejosari metro timur, pada tanggal 25 Juli. Diamankan warga barang bukti dan tersangka. FAKTAJURNALIS.COM-Potongan video seseorang 'dicegat begal' dengan narasi lokasi di Lampung viral.Terkait video itu Polda Lampung langsung bergerak melakukan penyelidikan. Senin (25/10) Polda Lampung memanggil konten kreator M. Nasihin (28) untuk menjelaskan kebenaran video tersebut. . Jakarta - Begal sepeda motor ternyata memiliki sejarah panjang di Provinsi Lampung. Menurut kepolisian, fenomena itu telah terjadi sejak kurun 20 tahun lalu."Sejak 20-an tahun lalu, memang banyak begal di Lampung. Mereka pembegal lari ke Lampung, karena ngumpet atau jadi tempat persembunyian mereka," kata Kepala Biro Operasi Polda Lampung, Kombes Suhaimin Zainudin di kantornya di Bandar Lampung, Rabu 1/9/2015.Sahimin mengatakan, sejumlah wilayah di Lampung dijadikan tempat persembunyian para pembegal. Bahkan, dia tak menampik Lampung dikenal dengan sebutan sarang begal. Dia menyebutkan, salah satunya adalah Desa Negeri Ratu, Kecamatan Muara Sungai, Lampung Utara. Ditambahkannya, kerja keras kepolisian membuahkan hasil. Setidaknya kondisi saat ini jauh lebih aman di banding beberapa tahun lalu."Sebagian besar sudah kita ungkap jaringannya," itu, Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan, kondisi di daerah itu sudah berangsur kondusif sejak 5 tahun ke belakang."Saya tahunya istilah begal itu di Lampung Utara itu. Dan di Lampung Utara sejak tahun 2010 langsung dipimpin AKBP Helmi Santika itu langsung sampai sekarang aman kondisinya. Nggak terlalu seperti dahulu sangat mencekam ya," kata begitu, lanjut Sulis, tindak kejahatan begal motor masih bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Pihak kepolisian pun terus meningkatkan patroli keamanan. Lalu, apa penyebab Lampung jadi marak begal motor?"Kita mengimbau warga kalau malam hari tidak ada lampu penerangan hindari, jangan sendiri. Kan gtu lho. Di sini kan penerangannya jalan masih kurang, terus di kampung-kampung jalan masih gelap itu membuat bisa terjadi begal," Begal Lampung juga tak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya. Selain faktor penerangan, penggunaan narkoba ditengarai juga menjadi salah satu penyebabnya."Kalau mereka bisa membunuh kan otomatis bisa gunakan narkoba. Kalau orang emosional tidak bisa ditahan kan kadang-kadang setelah diperiksa urinenya positif. Kan gitu. Ada yang terlibat narkoba terus membunuh seenaknya terbanyak indikasi di situ," ujarnya. idh/imk Bandarlampung ANTARA Lampung - Sejumlah pihak di daerah ini mengaku prihatin, menyikapi fenomena Provinsi Lampung yang dituding sebagai sarang begal dan daerah sumber konflik. Provinsi Lampung belakangan ini memang terkenal sebagai daerah begal, dianggap sebagai wilayah yang menjadi sarang pelaku kejahatan perampasan sepeda motor maupun pelaku tindak kriminal yang tidak saja terjadi di daerah ini, tapi juga sampai "mengekspor" pelakunya ke sejumlah daerah lain di Indonesia. "Lampung yang identik dengan daerah begal dan sering terjadi konflik sosial merupakan stigma yang harus segera dihilangkan dengan berbagai langkah antisipasi, baik pencegahan maupun penanganan secara sistematis dan berkelanjutan, dengan melibatkan para pihak terkait," kata Direktur Intelkam Polda Lampung, Kombes Mochammad Rodjak Sulaeli, dalam sebuah dialog publik menyoal Penanganan Konflik Sosial Horizontal di Lampung, diselenggarakan oleh Puslitbang Kebijakan Publik dan Pengembangan Wilayah LPPM Universitas Lampung Unila belum lama ini. Dialog yang menghadirkan Wakil Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila, Pembantu Rektor III Unila Prof Sunarto DM, akademisi, LSM, dan berbagai kalangan masyarakat Lampung lainnya termasuk tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, birokrat, unsur TNI/Polri, kalangan profesional, ormas dan berbagai unsur masyarakat Lampung lainnya, merumuskan sejumlah langkah harus dilakukan untuk menangani tindak kriminalitas dan potensi konflik sosial di daerah ini. Menurut Sulaeli, untuk mengantisipasi semua itu, Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong sudah menginstruksikan agar jajaran kepolisian di Lampung diminta selalu bersiaga, dan setiap saat harus siap ditugaskan membantu warga di daerah ini yang sedang menghadapi masalah kamtibmas itu. Sulaeli juga membeberkan data potensi konflik sosial di Lampung, setidaknya terdapat pada 55 titik yang tersebar pada kabupaten dan kota di daerah ini, yaitu 49 titik berpotensi terjadi konflik politik, ekonomi, sosial budaya, dan tiga titik berpotensi terjadi permasalahan suku, agama, ras dan antargolongan SARA. "Potensi konflik itu harus segera diantisipasi agar tak sampai meluas," katanya pula. Dia pun mengakui, seringkali secara tiba-tiba mendapatkan informasi dari jajarannya atas kejadian di lapangan yang berpotensi terjadi benturan antarkelompok masyarakat di daerah ini. Seringkali pemicu masalah itu justru hal yang sebenarnya sepele. "Tapi kami di kepolisian, tetap harus selalu bersiaga dan cepat bertindak untuk menangani permasalahan tersebut, agar tak sampai meluas dan menimbulkan konflik sosial yang memakan korban jiwa dan kerugian materiil besar yang dialami masyarakat," kata dia lagi. Kombes Rodjak Sulaeli yang pernah bertugas di sejumlah daerah itu, membenarkan bahwa sejak awal sudah diingatkan ketika bertugas di Lampung untuk perlu lebih berhati-hati, mengingat tindak kriminalitas pembegalan sepeda motor maupun aksi kriminal sering terjadi di Lampung, dan konflik antarwarga diketahui mudah meletup hanya dipicu permasalahan sepele. Ia pun menyebutkan fakta berdasarkan data crime indeks di Lampung tahun 2015 hingga saat ini, menunjukkan kasus paling menonjol adalah pencurian dengan pemberatan curat sebanyak 368 kasus, disusul kasus narkoba 318 kasus, pencurian sepeda motor dengan pemberatan 246 kasus dan pencurian sepeda motor dengan kekerasan sebanyak 97 kasus. Sedangkan kasus pencurian dengan kekerasan curas sebanyask 148 kasus, dan penganiayaan berat anirat 16 kasus dan kasus pembunuhan empat kasus. Pelaku tindak kejahatan pembegalan sepeda motor itu, baik dalam bentuk pencurian sepeda motor dengan pemberatan maupun kekerasan, menurut dia, di antaranya dilakukan remaja namun umumnya bertindak sadis dan tanpa kompromi serta tak ada belas kasihan kepada para korbannya. "Dulu, pelaku kejahatan itu masih tawar menawar dengan korbannya, mau pilih harta atau nyawa. Sekarang tidak lagi, bila korban melakukan aktivitas yang dianggap sebagai bentuk perlawanan, pelaku begal tak segan mencelakai bahkan membunuh korbannya," ujarnya pula. Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu, sedikitnya dua personel kepolisian Lampung menjadi korban pelaku begal itu, hingga kedua korban akhirnya tewas. "Satu korban personel kami di Metro sempat melawan pelaku begal itu, tapi karena sedang tidak membawa senjata api, beberapa pelakunya akhirnya dapat melukai dan melumpuhkannya. Korban setelah sempat dirawat di rumah sakit, akhirnya meninggal dunia," kata dia lagi. Seorang anggota Brimob Lampung di Bandarlampung juga menjadi korban aksi pembegalan, dengan ditembak oleh pelaku hingga meninggal dunia tak jauh dari rumahnya. Korban aksi pembegalan di sejumlah daerah di Lampung hingga kini juga terus berjatuhan dari kalangan warga masyarakat biasa. Pelaku juga seperti tak memilih siapa saja korbannya, tak lagi pandang bulu, yang penting bisa merampas paksa sepeda motor yang diincar dari para korbannya. Kondisi tersebut, ujar dia, menjadikan daerah Lampung mendapatkan predikat sebagai provinsi begal dan sekaligus sebagai daerah yang seringkali terjadi konflik antarwarga hanya karena permasalahan sepele. Menghadapi semua permasalahan kriminalitas itu, terutama aksi pembegalan dan potensi konflik yang tinggi di Lampung, menurut dia, jajaran Polda Lampung terus berupaya mengantisipasinya. Polda Lampung sebelumnya juga telah menggagas adanya forum "Rembug Pekon" yang menjadi sarana dini pencegahan dan penanganan konflik sosial di daerah ini. Bentuk Tim AntibanditPolda Lampung telah membentuk Tim Khusus Antibandit TEKAB 308 yang secara khusus menyasar pelaku pembegalan dan tindak kriminalitas lainnya yang menonjol di daerah ini. Tim ini pun mulai bekerja dan memberikan hasil menggembirakan. Tim Khusus Antibandit 308 jajaran Kepolisian Resor Kota Bandarlampung telah mengungkap 46 kasus tindak kejahatan di wilayah ini. Kapolresta Bandarlampung Kombes Polisi Hari Nugroho, menjelaskan dalam jangka waktu satu bulan setelah tim antibandit ini dibentuk, telah mengungkap 46 kasus tindak kejahatan, seperti pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian kendaraan bermotor. "Dalam kasus tersebut, kami berhasil mengamankan 41 tersangka, dengan sejumlah barang bukti kejahatan," kata dia lagi. Dalam satu bulan ini, kata dia, kasus yang paling menonjol, yakni tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebanyak 32 kasus, sebanyak 18 di antaranya kasus pecah kaca. Ia memerinci 46 kasus tersebut, yakni pencurian dengan kekerasan ada lima kasus, dan pencurian kendaraan bermotor sebanyak sembilan kasus. "Kasus paling menonjol dalam satu bulan terakhir, yakni pecah kaca mobil dan 14 kasus membongkar rumah kosong, sedangkan pencurian dengan kekerasan mulai menurun," kata Kapolresta Bandarlampung itu pula. Dia menyebutkan satu kasus pelakunya menggunakan senjata api, yakni pencurian dengan kekerasan atau begal. Adapun perinciannya 41 tersangka itu adalah 26 tersangka kasus pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan lima tersangka, dan 10 tersangka terlibat dalam pencurian kendaraan bermotor. Menurut Kombes Nugroho, barang bukti yang diamankan dari para tersangka berupa sepucuk senjata api rakitan, dua butir peluru, sebilah golok, pisau jenis badik, dua unit sepeda motor, kunci leter T, linggis, satu unit televisi, satu unit CPU, satu tabung gas, dan beberapa barang bukti lainnya hasil kejahatan mereka. "Ini merupakan hasil ungkap kasus Tim Khusus Antibandit 308 Polresta Bandarlampung dan polsek-polsek di sini selama satu bulan setelah dibentuk. Anggota kepolisian bekerja sudah secara maksimal, melakukan pengungkapan kasus tersebut yang terjadi di wilayah hukum Kota Bandarlampung," kata dia lagi. Tim Khusus Antibandit itu digencarkan jajaran kepolisian di Lampung, untuk menekan tindak kriminalitas, terutama pelaku begal sepeda motor, agar kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat kamtibmas menjadi semakin membaik. Sebelumnya, sejumlah tokoh masyarakat dan warga di Lampung juga telah mendesak aparat kepolisian setempat untuk dapat menindak tegas pelaku begal dan tindak kriminalitas yang cenderung meningkat di daerah ini. Muliawan, warga Bandarlampung, mengungkapkan di rumah kontrakannya di kawasan Tanjungkarang Timur Kota Bandarlampung dalam sepekan ini, dilaporkan sudah empat unit sepeda motor hilang dicuri dan belum diketahui siapa pelakunya yang sedang diburu kepolisian setempat. Di Kampus Universitas Lampung Unila, berkali-kali pula dilaporkan terjadi pencurian sepeda motor milik mahasiswa yang diparkirkan di lingkungan kampus ini, kasus terakhir dialami mahasiswa Fakultas Teknik Unila. Saking kesalnya, sejumlah warga bahkan minta aparat kepolisian menembak mati saja pelaku begal dan tindak kriminalitas yang tak kenal kasihan dan menyasar korban hampir semua kalangan masyarakat itu. Beberapa kali korban aksi pembegalan adalah pelajar, mahasiswa dan kaum ibu yang dilukai, bahkan dicelakai hingga meninggal dunia. Kepala Kepolisian Daerah Polda Lampung, Brigjen Edward Syah Pernong menegaskan keberadaan Tim Khusus Antibandit TEKAB 308 wajib bertindak tegas saat menjalankan tugas untuk memberantas kejahatan di daerah itu. "Jangan sampai kejadian seperti yang sudah-sudah terulang lagi, jadi mereka harus bertindak tegas dalam setiap aksi pemberantasan kejahatan," kata Kapolda Lampung itu, saat peresmian TEKAB 308, di Bandarlampung, Senin 28/9. Menurutnya, upaya mengamankan Provinsi Lampung harus menjadi prioritas utama, sehingga mampu menunjang terlaksana percepatan pembangunan di daerah tersebut. Ia menegaskan, TEKAB 308 harus tetap menjaga keselamatan diri dalam setiap upaya pengamanan wilayah. "Langkah-langkah represif akan terus dilakukan, sehingga tindak kejahatan dapat ditekan hingga tidak sampai meluas," kata Kapolda Lampung itu. Edward Syah Pernong menegaskan bahwa TEKAB 308 akan menjadi ujung tombak pengamanan di Provinsi Lampung. Dia juga mengapresiasi kinerja TEKAB 308 itu yang mampu memecahkan kasus kejahatan kurang dari dua hari. "Saya senang TEKAB 308 bisa bekerja maksimal, sehingga mampu memulihkan kepercayaan masyarakat kepada polisi," katanya lagi. Kapolda berharap keamanan di lingkungan masyarakat dapat terus terjaga, sehingga kenyamanan akan kembali terwujud. "Saya meminta seluruh personel TEKAB 308 dapat menjaga nama baik serta terus mengejar pelaku kejahatan secara represif dan tegas," ujar dia. Berkaitan itu pula, pemerintah dan jajaran institusi penegak hukum diingatkan untuk selalu hadir dan sigap dalam mengantisipasi terjadi konflik dan gangguan kamtibmas, yaitu melakukan upaya pencegahan konflik sosial jangan sampai terjadi atau meluas, menangani konflik secara tepat dan cepat, serta mengatasi dan melakukan upaya pemulihan pascakonflik untuk menjamin kehadiran negara dan aparaturnya di tengah masyarakat. Kalangan pemerintahan dan penegak hukum maupun para tokoh di Lampung itu umumnya tak sepakat mengidentikkan Lampung sebagai daerah begal dan wilayah yang selalu berkonflik. Mereka berharap pula agar masyarakat banyak juga dapat menertibkan dan menata diri, dengan tidak membiarkan aksi begal dan tindak kriminalitas semakin merajalela di daerah ini, termasuk tak membiarkan mereka terlibat dalam konflik sosial akibat hal yang sepele. Para pihak itu bersepakat untuk mencari akar masalah semua itu, sehingga dapat bersama-sama mengupayakan segera mengatasinya, sekaligus pelan tapi pasti menepiskan citra buruk Lampung sebagai daerah begal dan wilayah yang selalu berkonflik. Prof Fauzi Nurdin, akademisi dari IAIN Raden Intan Lampung mengingatkan pula para pihak untuk juga dapat mendalami dan memahami karakter masyarakat Lampung, sehingga menjadi acuan dalam upaya mengatasi tindak kriminalitas dan potensi konflik sosial yang tinggi itu. "Aspirasi dan suara masyarakat harus benar-benar didengarkan dan diperhatikan, sehingga berbagai masalah itu bisa kita atasi bersama dengan baik," ujar Fauzi pula. "Kita semua merasa malu kalau Lampung masih terus identik dengan daerah begal dan wilayah sumber konflik," ujar Tajudin Noor, salah satu tokoh masyarakat Lampung pula. Karena itu, menurutnya, semua pihak harus mendorong akar masalah aksi pembegalan dan konflik yang masih mudah meletup di daerah ini dapat segera ditangani secara baik, bukan hanya mengandalkan aparat kepolisian maupun TNI sebagai pemadam kebakaran saat terjadi masalah, tapi dapat mencegah lebih dini dan menguatkan masyarakatnya sendiri. "Bagaimana Lampung akan membangun dan menyejahterakan masyarakatnya, bagaimana dunia usaha dan investasi akan masuk ke daerah ini, kalau potensi konflik yang tinggi dan tindak kriminalitas tidak segera dapat diatasi bersama-sama," ujar Tajudin lagi. Bandarlampung Antaranews Lampung - Arus mudik masih berlangsung di Jalan Lintas Sumatera wilayah Lampung pada Kamis sore atau sehari menjelang Lebaran 2018, sementara aparat kepolisian dan pihak terkait tetap berjaga untuk membantu kelancaran arus lalu lintas sekaligus memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik. Berbagai kalangan menyebutkan arus mudik tahun ini umumnya berlangsung lancar dan aman, meski terdapat kasus pembegalan dan sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas, selama berlangsungnya arus mudik Lebaran 2018 di wilayah Lampung. Kasus pembegalan terhadap pengendara motor dan penumpangnya asal Jawa tujuan Lampung di Jalinsum Simpang Kates Lampung Selatan pada Sabtu 9/6 menjadi kasus menonjol, meski sebenarnya terjadi sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang memakan korban jiwa. Kepala Cabang PT Jasa Raharja Lampung, Suratno menyebutkan, sejak 8 Juni sampai dengan H-3 atau tiga hari menjelang Lebaran 2018, korban yang mengalami kecelakaan sebanyak 11 orang meninggal dunia dan 29 orang luka-luka Dari 11 orang yang meninggal dunia, 10 korban santunannya telah diselesaikan dan dana santunan telah diberikan kepada ahli waris korban. Masing-masing ahli waris korban meninggal dunia mendapatkan santunan Rp 50 juta, sedang korban luka-luka mendapatkan biaya perawatan Rp20 juta. Upaya mengamankan arus mudik di Lampung, seperti meminimalkan kasus kecelakaan lalu lintas dan terjadinya aksi kejahatan, telah menjadi fokus pihak kepolisian digelarnya Operasi Ketupat 2018, yang merupakan operasi kepolisian terpusat yang dilaksanakan serentak di Polda seluruh Indonesia selama 18 hari mulai tanggal 7 sampai dengan 24 Juni 2018. Sebanyak personel gabungan dilibatkan dalam rangka pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2018 di Wilayah Provinsi Lampung. Aparat gabungan itu berasal dari Polda Lampung sebanyak 156 personel, Polres jajaran sebanyak personel dan instansi terkait sebanyak personel yang tersebar di 46 pos pengamanan, 16 pos pelayanan, 19 pos pantau dan 1 pos terpadu. Berkaitan itu, Kapolda Lampung Irjen Suntana menjamin keamanan dan kenyamaan pemudik pada arus mudik dan balik Lebaran 2018. "Polda Lampung dan jajaran akan menjamin rasa aman dan nyaman masyarakat daerah setempat maupun pemudik yang akan ke Lampung," katanya saat meninjau arus mudik di pelabuhan penyeberangan di Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Seperti apa derajat keamanan dan kenyamanan itu ? Kapolda Lampung mencontohkan di Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung, saat ini kondisinya aman dan nyaman sehingga pemudik tak perlu lagi khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, lanjutnya, di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung juga juga kondisinya sama, aman dan nyaman bagi para pemudik. "Kondisi Terminal Rajabasa aman dan nyaman. Saya memimpin langsung kegiatan disana, termasuk di Pelabuhan Bakauheni bersama Pak Anton GM ASDP Bakauheni red untuk ikut menyusun planning perencanaan pada arus mudik dan balik Lebaran," katanya. Masyarakat Antibegal Pembegalan motor sebenarnya bukan kejahatan yang baru. Namun, kasus pembegalan atas pemudik motor meski Operasi Ketupat 2018 sedang digelar, mendorong semua pihak untuk mencari solusi dalam mengatasi masalah pembegalan. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan seluruh Kapolres di Polda Lampung untuk memberantas pelaku pembegalan yang meresahkan masyarakat Lampung maupun para pemudik yang melintasi wilayah Lampung. Namun, Kapolri juga menyebutkan perlu peran aktif pemerintah untuk mengatasinya. Tindakan tegas diambil seperti perintah Kepala Polres Waykanan Polda Lampung, AKBP Doni Wahyudi, kepada anak buahnya dalam mengatasi pembegalan. Tindakan tegas aparat kepolisian itu juga mendapatkan dukungan dari Bupati Waykanan Raden Adipati Surya dalam memberantas pembegalan. Respons berkembang dalam mengatasi pembegalan adalah tindakan tegas yang dikombinasikan dengan upaya persuasif. Berkaitan itu, Kapolda Lampung Irjen Suntana segera membentuk "masyarakat antibegal" sebagai upaya untuk meminimalkan tindak pidana perampasan kendaraan begal atas sepeda motor. "Masyarakat yang merupakan para tokoh masyarakat, agama, adat serta pemuda dan sejumlah ormas dapat berperan dalam memberantas sejumlah penyakit masyarakat yang membuat resah masyarakat maupun pemudik," katanya. Kapolda Lampung menyebutkan, tujuan terbentuknya masyarakat antibegal merupakan salah satu wujud dari masyarakat Lampung yang perduli akan situasi keamanan di daerah setempat, khususnya kekhawatiran terhadap begal. Inisiatif tersebut, lanjutnya, bukan hanya sekarang, tetapi sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. "Kami juga melakukan upaya persuasif dan upaya penindakan serta tindakan tegas terus dilakukan kepada pelaku begal. Bukan sekarang saja tindakan tegas terhadap begal, tetapi sebelumnya juga telah dlakukan," katanya. Dengan terbentuknya masyarakat antibegal tersebut, Kapolda mengharapkan tidak terjadi lagi tindak pidana seperti begal. Selain itu, masyarakat Lampung dapat menjaga wilayahnya agar tidak terjadi tindak pidana tersebut. "Kita juga telah memiliki data kepolisian kantong-kantong begal di Lampung. Polisi juga telah melakukan pendekatan secara persuasif kepada keluarga, kepala pekon, dan tokoh masyarakat di daerah tersebut agar tidak melakukan tindak kejahatan, namun jika masih tidak bisa dilakukan tindakan tegas," ujarnya lagi. Kapolda Lampung menegaskan bahwa penanganan begal selalu menjadi atensi atau perhatian Polda Lampung dan jajarannya, mengingat merupakan perintah pimpinan langsung dan juga demi kelancaran dan kenyamanan pemudik. METRO - Begal ditabrak pengendara mobil dari belakang mendadak bangun dan todongkan pistol ke arah warga yang hendak menolongnya. Peristiwa begal ditabrak mobil hendak ditolong warga malah todongkan pistol terjadi di Kota Metro, Lampung, Minggu 7/3/2021 pagi. Awalnya, warga mengira motor yang jatuh ditabrak mobil dari belakang adalah korban kecelakaan. Warga yang melihat pengendara motor jatuh, spontan datang untuk menolong. Baca juga Kapolda Lampung Perintahkan Kapolres Buru Begal Anggota Dikasih Pistol Bukan untuk Gagahan Baca juga Ayah Ibunya Tewas Dibegal, Anak Korban Nyawa Dibalas Nyawa Tapi ternyata pengendara motor tersebut mengeluarkan pistol dan menodong orang-orang yang mau menolongnya. Warga baru tahu jika pengendara motor yang jatuh adalah begal yang membawa motor curian. Aksi heroik justru dilakukan pengendara mobil yang menggagalkan upaya pembegalan dengan menabrak begal dari belakang. Saksikan video detik-detik pengendara mobil di metro tabrak begal hingga terjatuh selengkapnya di bawah ini Pria bernama Sidik itu menabrakkan mobilnya ke seorang begal yang beraksi di Kelurahan Tejoagung, Kota Metro, Minggu 7/3/2021 pagi. Sidik mengatakan, saat itu ia sedang melintas dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia menuju arah Kelurahan Mulyojati, Metro Barat. "Saya lihat seorang ibu, enggak kenal, teriak begal sambil nunjuk motor. Kejadian sekitar pukul pagi. Saya dari arah Jalan Raya Stadion mau ke arah Mulyojati. Nah, pas di Alfamart pertigaan Tejoagung, ibu itu teriak-teriak begal," ujarnya. Sontak, Sidik mengejar pelaku dan kemudian menabrakkan mobilnya. Namun, pelaku yang sempat terjatuh dapat kabur dengan pertolongan rekannya yang telah menunggu dengan kendaraan lain. "Saya reflek. Saya kejar motor itu dan tabrak dari belakang. Jatuh tuh,” ujar Sidik. LAMPUNG, - ISM 30, pelaku begal warga Lampung Timur tewas ditembak karena menebas jari polisi yang menangkapnya. Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung pada Minggu 9/10/2022 sekitar pukul Bandar Lampung Komisaris Besar Kombes Ino Harianto membenarkan adanya satu pelaku pembegalan yang tewas setelah ditembak anggotanya. Baca juga Ditabrak Saat Bawa Jeriken 30 Liter BBM, Nelayan di Perbatasan Timor Leste Tewas Terbakar "Pelaku melawan secara aktif saat anggota kita melakukan penangkapan," kata Ino ditemui di RS Bhayangkara Polda Lampung, Minggu yang tewas ini berinisial ISM 30 warga Lampung Timur. Menurut Ino, dalam upaya penangkapan itu anggota juga menembak satu pelaku lain yakni SUR 40 yang juga satu kampung dengan pelaku ISM. "Pelaku SUR sudah mendapat perawatan medis, sekarang sudah dibawa ke Mapolresta Bandar Lampung untuk menjalani pemeriksaan," kata Ino. Ino mengatakan, kedua pelaku ini adalah target operasi TO Satreskrim Polresta Bandar Lampung dengan jumlah pencurian sepeda motor sebanyak puluhan kali. Ino menambahkan, keduanya juga termasuk komplotan pencuri lintas kabupaten/kota, dengan target di wilayah Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung. Kronologi penangkapan Penangkapan ini bermula saat anggota kepolisian berpatroli di Jalan Walakuba Way Laga pada Minggu dini hari.

begal di metro lampung